Holaaa!! \(^o^)/ sudah lama nih gak nulis-nulis lagi... padahal aku suka banget nulis. kusimpan semua rahasia di laptop hehe.. jadi gak begitu sering buka blog.
Well, kali ini. Gue mau share secuil cerpen tanpa prolog dan tanpa epilog *eh? abisnya aku bingung ngasih awalan yang kayak gimana. sebenernya bisa aja aku bikin prolog dan epilognya cuma pasti itu bakal panjang banget karena harus ada beberapa flashback supaya ceritanya jadi jelas.
Udah gausah banyak bacot ah.. HAPPY READING!!
Well, kali ini. Gue mau share secuil cerpen tanpa prolog dan tanpa epilog *eh? abisnya aku bingung ngasih awalan yang kayak gimana. sebenernya bisa aja aku bikin prolog dan epilognya cuma pasti itu bakal panjang banget karena harus ada beberapa flashback supaya ceritanya jadi jelas.
Udah gausah banyak bacot ah.. HAPPY READING!!
Aku berjalan sejajar dengan Rando,
tentu saja itu hanya kebetulan. Mengingat tadi aku ingin mencari ka Ghina
sendirian, tiba-tiba saja orang ini ada jauh di sampingku. Padahal aku ingin
mencari orang lain. Yang masih kuharap datang kemari. Orang itu, orang yang
tahun lalu justru ada disampingku. Menemaniku berkeliling sampai aku
benar-benar capek. Aku menggeleng kepala. Mencoba melupakan hal itu.
“Doushite?” Tanyanya yang ternyata
memperhatikan gerak-gerikku dari tadi.
“Iie, nandemonai.”Kataku masih tetap
melihat kedepan. Berjalan dengannya hanya berdua seperti ini membuatku
canggung. Mengingat kami dijodoh-jodohkan karena tingkahnya yang aneh kepadaku.
Aku menghilangkan pikiran itu.
“Ta...” Seseorang memegang pundak
kiriku membuatku berhenti berjalan, Rando juga. Aku tak mungkin berpikir itu
adalah Rando mengingat Rando ada disebelah kananku. Aku menoleh, melihat lelaki
dengan tas selempang hitam dan jaket abu-abu mengingatkanku pada seseorang
dimasa lalu. Rando ikut memperhatikan orang itu. Orang itu sedang mengatur
napasnya dengan bertumpu di pundakku dan lututnya memakai tangan kiri. Aku
masih belum bisa melihat wajahnya. Aku menunggu hal itu. Bukan, kami menunggu
hal itu.
Lelaki itu menegakkan tubuhnya,
membuatku bisa melihat wajahnya. Aku terbelalak, menutup mulutku dengan tangan
kananku. Ia tertawa melihatku yang kaget luar biasa ini. Ia melepaskan pegangan
pundaknya. Lalu menyodorkan tangan itu padaku.
“Arta-chan, hissashiburi ne~”
Katanya sambil tersenyum. Rasanya aku ingin pingsan sekarang. Matahari yang
panas, hatiku yang hangat. Senyumnya yang telah lama aku ingin lihat. Aku
tersenyum dan menerima tangannya.
“Ha’i, hissashiburi..” Kami
terlarut dalam senyum lawan bicara. Rasanya berjabat tangan seperti ini sudah
cukup untuk menggantikan pelukan yang tak akan pernah kami lakukan, cukup juga
untuk melepas rasa rindu. Damai rasanya.
Aku jadi lupa soal Rando, aku
melepaskan genggaman yang kira-kira sudah lama. Aku menengok kearah Rando.
Melihat wajahnya yang tak tahu apa-apa membuatku ingin tertawa. Wajah innocent.
“Ne, Mi-kun, ini Rando, temanku.”
Kataku singkat. “Rando, ini Mi...”
“Reiko.” Katanya sambil mengulurkan
tangan. Rando menerima tangan itu dengan tatapan bingung. Mi dan Reiko itu
jauh! “Yoroshiku onegaishimasu!”
“Rando desu. Yoroshiku.” Kata Rando
sambil tersenyum. Aku percaya itu senyum bohongan.
“Ne, Ta-chan. Kau mau kemana?”
Tanya Mi-kun berbasa-basi.
“Mau keliling, kenapa?” Bodohnya
aku pakai tanya kenapa. Ia pasti berpikir aku telah menemukan penggantinya
untuk menemaniku berkeliling. Padahal aku masih canggung.
“Nandemonai~” Katanya tersenyum
sambil memalingkan wajahnya. Aku bingung akan sikapnya. Rando memegang pundak kiriku
yang sekarang sudah lebih dekat dengannya. Aku menengok kearahnya.
“Aku balik ke sana dulu ya.”
Katanya kepadaku, aku hanya menggangguk dan membiarkan ia pergi.
“Hmm... sepertinya aku mengganggu
kalian ya?” aku meninju lengan kanannya pelan.
“Ada-ada saja kau. Dia hanya
temanku.” Kataku sambil menoleh kearah perginya Rando.
“Teman atau temaaann?” Katanya
dengan intonasi menggoda. Aku tertawa.
“Ne, karena kau sudah mengganggu
aku, kau harus tanggung jawab. Sekarang aku tak punya teman berkeliling.”
Kataku dengan mulut manyun.
“Yare-yare~ Iku so!” Ia berjalan
duluan. Aku yang melihat itu tersenyum menahan tawa. Aku buru-buru
mensejajarkan jalanku dengannya, dan tanpa sadar kami melakukannya lagi. Bergandeng
tangan tanpa mempedulikan hal lain.
Nyatanya ia juga masih rindu akan
masa-masa itu. Masa-masa ketika aku masih bersamanya...
===========================++++++++++++========================
Yoo.. maafkan aku yang suka banyak salah ini T.T semoga kalian terhibur.. oiya, emang ada beberapa bahasa jepang yang aku masukin karena waktu nulis cerpen itu aku lagi dengerin lagu jepang/ J-pop (bisa aja) tapi aku emang suka jepang sih :D. itu anggep aja latarnya lagi di event Jepang.
Untuk note, aku bakal kasih transletannya...
Doushite? = Ada apa?
Nandemonai = Tidak apa-apa
Hisashiburi = lama tak jumpa
chan / kun = sebutan untuk cewek/cowok
Iku so (kalo gak salah gini tulisannya) = ayo!
Yare-yare = aduduh...
Ha'i = yaa
Dimohon komennya yaa senpai-tachi yang udah baca.. aku butuh dukungan kalian!
Komentar
Posting Komentar